Bangka, 19 April 2025 — Skandal penyalahgunaan BBM subsidi kembali mencuat di Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, tepatnya di Desa Rebuk. Seorang sopir pickup tertangkap tengah mengangkut solar subsidi dari SPBU khusus nelayan tanpa dokumen sah. Ironisnya, pihak yang seharusnya mengawasi distribusi BBM justru diduga memberikan celah terjadinya pelanggaran ini.
Sopir tersebut mengaku mendapatkan “rekomendasi” dari SPBU khusus nelayan di Desa Rebuk untuk mengambil BBM subsidi, meskipun ia tidak dapat menunjukkan bukti resmi atau legalitas yang sah. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa SPBU tersebut telah menyalahgunakan wewenangnya dengan memberikan BBM subsidi kepada pengecer yang tidak berhak.
Lebih miris lagi, saat wartawan hendak mendokumentasikan kejadian dan meminta keterangan dari sopir, muncul seorang pria bernama Iwan yang diketahui sebagai oknum Babinsa dari Koramil setempat. Meski tidak mengenakan seragam atau atribut TNI, Iwan diduga dengan sengaja menghalang-halangi kerja media dan bersikap tidak kooperatif di lokasi kejadian.
Sikap tersebut semakin memperkuat dugaan bahwa ada upaya untuk menutupi praktik penyimpangan dalam distribusi BBM subsidi. Padahal, BBM subsidi merupakan hak nelayan yang diperuntukkan untuk mendukung aktivitas melaut, bukan untuk disalurkan ke pihak-pihak yang tidak sesuai sasaran. Penyalahgunaan seperti ini bukan hanya merugikan negara, tapi juga menyengsarakan rakyat kecil yang benar-benar berhak menerima.
Masyarakat mendesak agar aparat penegak hukum dan instansi terkait menindak tegas SPBU-SPBU yang terbukti bermain dalam penyaluran BBM subsidi. Pengawasan harus diperketat agar kejadian serupa tidak terulang.
Sampai berita ini tayang, pihak media terus berupaya mengkonfirmasi ke pihak Pertamina terkait kejadian ini.
